Air
Brush Dengan Mall Penuh Tanda Tanya
(Misteri)
Prasejarah
Pada zaman pra sejarah
manusia mulai mengolah rasa estetikanya dengan lukisan/gambar pada alat rumah
tangga mereka. Begitu juga pada batu dan dinding gua. Mereka berusaha
menceritakan pemahaman tentang manusia, hewan, dan tumbuhan melalui dinding
gua. Di argentina didalam gua Pinturas River region Patagonia terdapat lukisan
dinding yang menjadi cikal bakal teknik airbrush. Airbrush sederhana ini
dilakukan dengan tulang hewan untuk menyemburkan pewarna yang disimpan di
dalam mulutnya dan telapak tangan mereka sebagai malnya.
Temuan pertama, 1879
Dalam catatan
sejarah seni lukis modern, airbrush baru berkembang pada akhir abad ke-19.
tahun 1879 dikenal sebagi tahun penemuan teknik melukis dengan memanfaatkan
tekanan angina yang kini dikenal dengan airbrush. Alat yang digunakan untuk
mentransfer cat ke media lukis awalnya disebut paint distributor. Orang yang
berjasa menemukan alat ini adalah Abner Peeler, seorang penemu professional
yang sepanjang hidupnya melakukan berbagai percobaan. Kemudian Peeler menjual
patennya kepada Lyberty Walkup dari perusahaan Walkup brothers pada bulan
Agustus 1883.
Ketika di Indianapolis
dilakukan kovensi fotografi, paint distributor terjual sebanyak 63 unit pada
1883, Lyberty Walkup mendirikan sebuah pabrik yang dinamakan Airbrush
Manufacturing Company di Rockford, Illinois. Saat itu pula istilah
airbrush diperkenalkan kepada umum. Alat ini banyak digunakan untuk keperluan
foto retouching. Sukses Walkup memicu banyak orang meniru langkahnya.
Temuan kedua, 1893
Charles L. Burdick, seorang
seniman Amerika yang tinggal di Chicago menemukan pen bertipe internal mix
airbrush. Setelah mennemukan alat ini, pada tahun 1893 ia pindah ke inggris
untuk mendirikan Fountain Brush Company. Burdick orang yang berjasa dalam memodifikasi
alat ciptaan Peeler sehingga menjadi alat yang mudah digunakan karena
bentuknya menyerupai pena. Ia memperkenalkan sekaligus mematenkan temuannya
yakni needle control system atau system control pengeluaran cat dengan sebatang
jarum.
Airbrush Indonesia
Di tanah air, masuknya
airbrush bersamaan dengan masuknya seniman dari Belanda selama penjajahan
meskipun belum ada data yang akurat mengenai hal itu. Pada awal 90-an airbrush
mulai popular di Indonesia khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta. Bandung,
Jogya, dan Surabaya. Kepopularan ini dimulai dengan meningkatnya hobi para
modifikator otomotif yang mulai mengeksplorasi tampilan cat bodi pada
kendaraan. Scooter lah yang paling sering kita dengar dan lihat hadir
dengan gambar-gambar di sekujur body montoknya. Hubungan modifikasi motor-mobil
dan airbrush menjadi erat. Hal ini membuktikan bahwa kebutuhan seni di
masyarakat telah merambah ke area otomotif. Mereka merasa perlu menambahkan
sentuhan artistic pada tunggangan mereka selain memodifikasi bentuk dan mesin.
Walau sebagian besar
masyarakat Indonesia mengenal airbrush melalui perkembangan dunia
modifikasi otomotif , airbrush sesungguhnya telah digunakan di Indonesia jauh
sebelum itu. Banyak kebutuhan iklan di tanah air yang dibuat dengan alat ini,
begitu pula dalam pengkoreksian foto-foto, dan yang mungkin jarang kita
perhatikan yaitu airbursh digunakan dalam produksi masal di pabrik- pabrik
untuk pengecetan mobil, motor, mainan, dll.
Dari data didapat oleh penulis tersebut
nama-nama seperti Jhony le Purnomo dengan Custom worldnya jakarta, Udi budi
dari Potlot airbrush jogya, kodoy, anton dll.
Airbrush merupakan sebuah teknik seni rupa yang dalam
pembuatannya menggunakan tekanan udara untuk menyemburkan cat atau pewarna pada
bidang kerja.
Namun kali ini akan dibahas mengenai airbrush sederhana
yaitu suatu teknik seni rupa yang dibuat dengan bahan-bahan sederhana seperti:
1.
Saringan teh atau sisir bekas
2.
Sikat gigi bekas
3.
Pewarna makanan (kesumba) atau cat air
4.
Pola yang ingin dibuat atau mall
Adapun langkah-langkah dalam membuat lukisan atau karya seni
dengan menggunakan teknik airbrush yaitu sebagai berikut.
1. Siapkan kertas
gambar
2. Siapkan pewarna
yang sudah cair
3. Kemudian letakkan gambar atau pola yang sudah
dibentuk di atas kertas gambar.
4. Celupkan sikat gigi bekas ke dalam pewarna
5. Gesek-gesekkan sikat gigi bekas dengan
saringan di atas kertas gambar yang sudah ada polanya sampai muncul
percikan-percikan warna pada kertas gambar tersebut.
6. Lakukan dengan terus-menerus sehinngga
warnanya terlihat indah dan menarik dan bisa juga ditambahkan warna lainnya.
Pada pertemuan kali ini saya membuat suatu karya seni dengan teknik airbrush yaitu
membuat suatu gambar yang polanya di ambil dari dedaunan yang ditemukan di
lingkungan sekitar. Sebagai calon seorang guru SD (Sekolah Dasar), saya
diajarkan untuk bagaimana membuat suatu karya seni yang indah dan menarik
dengan hanya memanfaatkan bahan-bahan yang mudah di dapat dan bernilai ekonomis
serta bahan-bahannya tidak terlalu mahal. Dalam kesempatan kali ini saya
diajarkan untuk membuat seni rupa dengan teknik airbrush yang bahan-bahan dan
langkah-langkahnya sudah disampaikan di atas. Membuat karya seni rupa dengan
teknik airbrush sekilas terlihat mudah dan tidak terlalu sulit dalam membuatnya.
Akan tetapi, sebenarnya jika kita menginginkan hasil karya yang baik memerlukan
waktu yang cukup lama agar pola-pola yang ingin kita buat tersebut dapat
selesai dengan apa yang diharapkan. Tidak selalu karya seni rupa dengan teknik
airbrush ini menghasilkan karya yang sesuai dengan keinginan. Perlu kiranya
kita melakukan uji coba terlebih dahulu dalam membuat karya seni rupa airbrush
ini agar nantinya tidak salah dalam menentukan warna dan pola yang diinginkan.
Dalam membuat karya seni rupa dengan teknik airbrush
biasanya kendala yang ditemukan yaitu dapat berupa sikat gigi bekas yang
bulu-bulunya kurang halus akan menyebabkan percikan-percikan di atas buku
gambar menjadi tidak teratur dan tidak terlihat rapi. Jadi, yang kita butuhkan
dan sebaiknya digunakan yaitu sikat gigi bekas yang tekstur bulu-bulunya lembut
dan kecil agar hasil cipratan yang dihasilkan juga terlihat rapi dan teratur.
Akan tetapi, jika menggunakan sikat gigi bekas yang tekstur bulu-bulunya halus
memerlukan waktu yang lama dalam menggesek-gesekkannya dengan sisir atau
saringan sehingga membutuhkan waktu yang lama. Dari sinilah kita secara tidak
langsung juga dilatih dalam hal kesabaran. Jika kita sabar dalam
menggesek-gesekkan sikat gigi dengan sisir atau saringan, maka hasil yang di
dapat pun akan rapi dan percikan-percikannya terlihat indah dan teratur. Selain
itu, pola yang dibuat juga sebaiknya memiliki bentuk yang mudah terkena
cipratan pewarna agar nantinya hasil yang dibentuk juga indah.
Dalam membuat suatu gambar dengan teknik air brush di atas,
saya menggunakan suatu mall atau pola yang sederhana. Pola tersebut hanya
berbentuk mata dan sebagian kecil tubuhnya saja. Saya sebenarnya berniat untuk
membuat sebuah gambar yaitu berbentuk seekor burung hantu. Namun, saya memiliki
pandangan lain yaitu dimana burung hantu itu sedang berada di kegelapan malam
sehingga memunculkan ide untuk membuat sesosok seekor burung hantu yang hanya
kelihatan matanya saja dan sedikit bulu-bulunya. Untuk membuat warna-warnanya
agar terlihat tergredasi saya lakukan dengan cara menumpuk-numpukkan warna dan
juga menempatkan dimana saja warna yang tepat untuk diletakkan. Meskipun itu hanya
terlihat sebuah gambar yang sangat sederhana, tetapi setidaknya memiliki tingkat
kesulitan yang cukup membutuhkan kesabaran yang tinggi dalam membuatnya. Selain
itu juga dibutuhkan waktu yang cukup lama dalam membuatnya agar bisa terlihat
adanya suatu gradasi dan perpaduan warna yang sesuai dengan keinginan.
Adapun kelebihan dalam membuat karya seni rupa
dengan teknik airbrush ini yaitu kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang cukup
besar karena bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan berasal dari
barang-barang yang sudah tidak terpakai. Dengan hal tersebut kita bisa
mengekspresikan jiwa seni yang ada di dalam diri kita sendiri tanpa
mengeluarkan biaya yang besar. Selain itu, dengan adanya suatu teknik-teknik
sederhana seperti ini dapat memotivasi kita untuk lebih berekspresi lebih jauh
sesuai dengan kemampuan kita dalam menggunakan bahan-bahan yang ada di
lingkungan sekitar. Atau dapat pula memunculkan suatu inovasi-inovasi dalam
karya seni rupa yang menggunakan bahan-bahan yang mudah di dapat tetapi juga
memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Jadi, tidak selalu suatu karya seni rupa
yang bernilai ekonomis tinggi itu bahan-bahan yang digunakan bernilai tinggi
pula. Semua hal yang bisa dimanfaatkan dalam pembuatan karya seni rupa juga
akan memiliki nilai ekonomis yang tinggi jika dimanfaatkan secara baik-baik dan
dikerjakan dengan baik dan sabar tentunya. Dengan mengetahui hal tersebut, maka
tidak ada lagi alasan bahwa dalam membuat suatu karya seni rupa itu harus
menggunakan bahan-bahan yang mahal agar hasil yang di dapat menjadi bernilai
ekonomis yang tinggi. Semoga hasil karya seni rupa dengan teknik airbrush yang
saya buat di atas dapa menjadi inspirasi bagi pembaca untuk dapat memunculkan
ide-ide yang lebih kreatif lagi dalam membuat suatu karya seni rupa yang lebih
menarik serta menjadi inspirasi untuk membuat karya seni rupa yang bernilai ekonomis
dengan teknik airbrush.
No comments:
Post a Comment