Menu

Sunday, June 8, 2014

Kerajinan Tangan dan Seni Rupa

Pendidikan Seni Sebagai Alat Bukan Sebagai Tujuan

Kata seni adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda-beda. Seni dipandang sebagai sesuatu yang memiliki nilai keindahan sehingga mampu memunculkan rasa ketertarikan terhadap hasil yang berupa seni tersebut. Dalam perkembangan zaman sampai sekarang ini, seni dalam perkembangannya merupakan suatu alat dalam pendidikan bukan merupakan suatu tujuan. Maksudnya, seni itu dipergunakan sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan khususnya dalam pendidikan maupun dalam hal lainnya. Seni bukan suatu tujuan melainkan suatu alat untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan yang hendak dicapai tersebut adalah:
1. Pendewasaan Diri
2. Pematangan Kesiapan
3. Pematangan Kemampuan
4. Pematangan Keterampilan
          Dengan mengetahui tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan seni tersebut, maka seni sebagai alat akan berperan didalamnya yaitu sebagai jalan atau penghubung untuk tercapainya tujuan tersebut. Dari sanalah dapat diketahui bahwa seni bukan sebagai tujuan melainkan sebagai alat dalam pendidikan untuk mencapai suatu tujuan.
Seni sebenarnya juga merupakan proses yang sengaja mengatur unsur-unsur dalam suatu cara yang menarik indra atau emosi yang ada di dalam diri seseorang. Hal ini mencakup berbagai macam kegiatan manusia, ciptaan, dan cara berekspresi, termasuk musik, sastra, film, patung, dan lukisan. Makna seni ini dibahas dalam cabang filsafat yang dikenal sebagai estetika. Seni memiliki sifat dasar kreatif, individual, perasaan, abadi, dan universal. Pengertian kreatif adalah kemampuan seseorang untuk mengubah sesuatu yang ada menjadi baru dan orisinil. Contoh yang dapat kita lihat di dunia nyata yaitu batu yang diubah menjadi patung, tanah liat dapat menjadi keramik, suara diubah menjadi musik, gerakan menjadi sebuah tarian, dan lain-lain. Pendidikan seni merupakan sarana atau alat untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Selain itu, seni juga merupakan aktivitas permainan. Artinya, melalui permainan kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Melalui permainan dalam pendidikan seni anak memiliki keleluasaan untuk mengembangkan kreativitasnya. Beberapa aspek penting yang perlu mendapat perhatian dalam pendidikan seni antara lain kesungguhan, kepekaan, daya produksi, kesadaran berkelompok, dan daya cipta.
Dalam hal pendidikan pada anak SD, pendidikan seni diartikan sebagai segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif anak didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasrkan aturan-aturan estetika tertentu. Selain itu, pendidikan seni di SD bertujuan menciptakan cipta rasa keindahan dan kemampuan mengolah menghargai seni. Jadi melalui seni, kemampuan cipta, rasa dan karsa anak diolah dan dikembangkan dengan cara memberikan pendidikan seni yang dimulai sedini mungkin. Selain mengolah cipta, rasa dan karsa seperti yang diterapkan di atas, pendidikan seni juga mengolah berbagai keterampilan berpikir anak. Hal tersebut meliputi ketrampilan kreatif, inovatif, dan kritis. Ketrampilan ini diolah melalui cara belajar induktif dan deduktif secara seimbang.
Tidak terlepas dari itu semua, perlu juga kita ingat sebagai calon pendidik, dunia anak itu adalah dunia bermain. Salah satu fungsi seni adalah sebagai media bermain. Jadi, seni juga dapat diajarkan dengan bermain agar mampu menciptakan rasa senang dan nyaman dalam kegiatan seni pada anak didik. Oleh sebab itu, aktivitas berolah seni dapat dikembangkan melalui bermain. Melalui bermain kemampuan mencipta atau berkarya, bercita rasa estetis dan berapresiasi seni diperoleh secara menyenangkan. Melalui kondisi yang menyenangkan seperti ini, anak akan mengulang setiap aktivitas belajarnya secara mandiri dan akan menjadi kebiasaan dan keinginan terhadap seni. Maka dari itulah, sebagai calon guru yang profesional hendaknya memiliki sifat yang aktif serta memiliki suatu metode-metode belajar yang inovatif agar dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan termasuk dalam pendidikan seni. (Putra Adnyana_09)

No comments:

Post a Comment