Menu

Wednesday, March 26, 2014

Tugas Kerajinan Tangan dan Seni Rupa (Review)

Oleh
Jajang Suryana

Segala bentuk penggubahan karya, desain bentuk, dan rancang bangun benda selalu dihubungkan dengan proses kreatif. Proses kreatif sebenarnya memiliki makna segala bentuk kegiatan yang dilakukan untuk menemukan suatu hal yang baru dan sebelumnya belum pernah ada dengan mengeluarkan segenap daya dan upaya sehingga mencapai sesuatu. Kata kreatif biasanya muncul jika sesorang menemukan sesuatu hal yang baru tetapi sebelumnya tidak pernah terfikirkan oleh orang lain bahwa akan mendapatkan hal tersebut. Misalnya seorang mahasiswa yang melihat cara mengajar seorang guru hanya itu-itu saja sehingga membuat mahasiswa tersebut bosan, maka mahasiswa tersebut berfikir dengan mendalam agar bagaimana jika sebagai guru nantinya mampu membuat suasana dalam pembelajaran itu berbeda dan tidak hanya itu-itu saja. Jadi, kata kreatif bisa berlaku untuk setiap orang dan siapa pun itu meskipun dia bukan seorang seniman.
Sebuah buku dengan judul The Creative Process yang ditulis oleh Ghiselin (1983), beliau adalah seorang profesor pada Universitas Utah, Amerika Serikat yang isinya membahas peramasalahan proses kreatif secara lengkap. Kemudian buku tersebut dialihbahasasakan oleh Wasid Soewarto dengan judul Proses Kreatif. Buku tersebut berisi uraian yang lengkap tentang proses kreatif semua orang dari berbagai ilmu seperti matematika, fisika, biologi, seni rupa, dan lain-lain. Proses kreatif seseorang biasanya diawali dengan adanya suatu dorongan tenaga dalam diri seseorang untuk dapat melakukan sesuatu. Dengan dorongan tersebut, maka akan memacu diri seseorang tersebut untuk mampu melakukan sesuatu yang baru dan lebih baik dari sebelumnya.
Pada dasarnya, proses kreatif adalah jalan penggubahan. Penggubahan karya hanya bisa secara mulus dapat dilakukan oleh seseorang yang sudah terbiasa dan terlatih melakukan penggubahan. Dengan terbiasa menggubah suatu bentuk karya, maka pikir dan rasa seorang penggubah akan cepat tergugah jika membaca hasil gubahan dari orang lain. Seorang novelis juga misalnya ketika menciptapakan suatu karya yang mendapat desakan dari tenaga gaib atau di luar dari ruang kesadarannya dalam membuat suatu karya. Desakan-desakan atau bisikan tersebut direalisasikan ke dalam bentuk tulisan sehingga memunculkan suatu karya. Namun, jika bisikan tersebut berakhir, maka tidak perduli lagi apakah cerita atau karya itu sudah selesai atau belum. Novelis akan menerima apa adanya berdasarkan bimbingan tenaga gaib tersebut.
Seperti misalnya seorang pelukis yang melihat karya lukisan orang lain, maka pelukis akan membuat karya atau merasa jengah melihat lukisan karya orang lain. Dengan perasaan jengah tersebut seseorang mendapat dorongan dari dalam dirinya untuk membuat sesuatu hal yang baru lagi agar bisa melampaui karya orang lain tersebut.
Sumber inspirasi yang lain adalah sesuatu yang dicari dan diupayakan secara terus-menerus serta berkesinambungan dengan mengembangkan sesuatu yang ada pada diri seseorang tersebut dengan tidak ada batasnya. Kadang-kadang juga dorongan dalam mencari atau menemukan suatu inspirasi tersebut bisa muncul dari sumbangan pikiran orang lain. Para pemikir dan pemerhati bidang seni selalu memberi alternatif pemecahan suatu masalah terkait dengan jenis kegiatan seni tertentu. Dengan adanya pemikiran-pemikiran yang menginginkan suatu alternatif bagi pemecahan suatu masalah tersebut, maka muncullah suatu pengembangan keterampilan dan akhirnya memunculkan suatu bentuk atau penemuan-penemuan baru.
Pada era globalisasi ini, berbagai pengaruh muncul baik itu pengaruh positif maupun pengaruh negative. Pengaruh tersebut bisa muncul melalui berbagai media yang salah satunya adalah internet. Karena banyak sekarang yang sudah mahir dalam membrowsing sesuatu di dalam internet sehingga nantinya dapat menimbulkan berbagai dampak yang baik maupun yang buruk.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dunia yang semakin maju ini menyebabkan era globalisasi berkembang semakin pesat dan sudah berpengaruh dalam kehidupan manusia. Akibatnya, nilai budaya asing salah satunya akan begitu mudah diserap secara sadar oleh hampir semua lapisan masyarakat terpelajar seperti misalnya film-film Anime. Secara tidak sadar masyarakat meninggalkan apa yang menjadi kebudayaannya di dalam lingkungannya. Semua budaya asing tersebut diterima begitu saja dan kurang menghiraukan budaya-budaya yang ada di sekitarnya karena pengaruh budaya asing tersebut.
Dalam pengembagan bidang pariwisata khususnya di Bali telah lama memberi pengaruh besar pada pertumbuhan pola pikir baru dalam penggubahan karya seni kriya. Banyak ditemukannya bentuk-bentuk baru oleh para perajin seiring dengan tuntutan para wisatawan. Pasar pun telah telah menjadi lingkungan baru yang perlu dan harus disikapi secara toleran. Produk asing yang ikut memenuhi pasar dapat disikapi dengan cara menerima produk atau mengambil alih pembuatannya. Proses kreatif para perajin Bali mulai banyak berubah mengikuti pola perubahan lingkungannya, lingkungan pariwisata yang melibatkan banyak produk asing dan orang asing juga.

Reviewer        : I Putu Putra Adnyana
NIM                : 1211031009
Kelas              : A
Semester         : IV
Jurusan           : Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Tuesday, March 18, 2014

Tugas Kerajinan Tangan dan Seni Rupa 2

Gambar Batik Sederhana


Membuat Batik Sederhana

Batik merupakan karya seni yang berasal dari Indonesia yang sekarang sudah terkenal sampai ke seluruh dunia. Batik merupakan karya seni yang dibuat dengan menggunakan pewarna pada kain dengan bentuk dan pola yang diharapkan. Kata batik juga rasanya tidak menjadi suatu kata yang asing bagi telinga kita. Hasil karya seni batik ini sudah ada sejak zaman dahulu sampai saat ini yang merupakan karya seni yang khas yang terdapat atau dimiliki oleh bangsa Indonesia. Membuat kerajinan batik berupa kegiatan membatik sesungguhnya bukan merupakan suatu hal yang sulit/susah untuk dilakukan. Akan tetapi, banyak orang-orang yang beranggapan bahwa melakukan kegiatan membatik tersebut sangat sulit untuk dilakukan. Sebenarnya, jika kita berniat untuk bersungguh-sungguh dalam membuat kerajinan batik, maka kita akan terlebih dahulu berusaha semaksimal mungkin untuk belajar dengan giat agar dapat melakukannya atau membuat suatu kerajinan batik tersebut. Sesungguhnya belajar membatik itu tidak akan sulit jika kita sudah memiliki pengetahuan dan konsep dalam fikiran dan memiliki motivasi untuk belajar membatik yang akan memacu semangat kita dalam melatih tangan kita untuk membatik. Di dalam kegiatan belajar membatik, yang mestinya kita lakukan yaitu tidak cukup jika latihannya hanya sekali saja, namun dibutuhkan latihan berulang-ulang kali, sehingga pada akhirnya akan dapat menciptakan motif batik yang diinginkan yang tentunya memiliki nilai keindahan dan nilai seni yang menarik dan enak untuk dilihat. Selain dibutuhkan ketekunan dan keuletan dalam belajar membatik, sangat diperlukan juga suatu ketelitian dalam membuat batik tersebut. Maksudnya, jika kita ingin membuat suatu karya seni batik agar terlihat rapi dan indah, hendaknya melakukan kegiatan membatik tersebut secara teliti dalam mengerjakannya agar hasil yang diperoleh nantinya sesuai dengan apa yang diharapkan serta mampu menghasilkan karya seni batik yang memiliki nilai keindahan yang tinggi.
Apabila kita beranggapan bahwa kegiatan membatik itu sulit dan banyak orang yang tidak mau mencobanya, maka tentu akan berdampak yang buruk bagi bangsa dan negara Indonesia karena akan dapat menyebabkan terjadinya bangsa dan negara yang minim atau kurang dalam memiliki karya seni. Semua hal tersebut tidak bisa menutup kemungkinan akan melemahnya daya tarik negara Indonesia terhadap atau di mata negara-negara lainnya dan berdampak pada berkurangnya wisatawan yang datang ke Indonesia. Hasil karya seni batik merupakan karya seni yang keberadaannya harus dilestarikan dan jangan sampai direbut atau diakui oleh negara lain. Karena kita ketahui bahwa karya seni batik adalah karya seni yang keberadaannya sudah dikenal dunia bahkan banyak wisatawan-wisatawan asing yang datang ke Indonesia hanya untuk melihat hasil karya seni batik. Bukan hanya itu saja, wisatawan-wisatawan asing tersebut bahkan banyak juga yang membeli hasil karya seni batik buatan orang Indonesia dan buka hanya itu saja mereka sampai mau untuk belajar bagaimana cara membatik dengan tidak memperdulikan sebagaimanapun sulitnya membuat karya seni batik tersebut. Hal itulah yang semestinya dan seharusnya menjadi motivasi untuk warga Indonesia dalam berkarya seni sehingga rasa atau kata sulit yang ada bisa dihilangkan dan tentunya tidak menjadi halangan dalam menciptakan atau menghasilkan sebuah karya.
Demi menjaga keberadaan batik dan tidak menghilang dari kebudayaan masyarakat di Indonesia, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan belajar membatik sederhana. Sebelum memulai membatik sederhana, hendaknya diperhatikan dan dipersiapkan terlebih dahulu beberapa bahan dan alat yang diperlukan. Dalam membatik sederhana ada beberapa alat atau bahan yang diperlukan, yaitu buku gambar, crayon atau lilin, cat air, kuas, dan pallet. Dalam kegiatan membatik sederhana ini, akan dipadukan antara crayon sebagai motif dasar dan cat air sebagai pewarna batik. Ketika melakukan pewarnaan dengan crayon, warna dari cat air tidak akan menutupi warna dari crayon jika warna dari crayon tersebut lebih terang dari warna cat air. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh sifat crayon atau zat yang terdapat pada crayon yang sifatnya tidak bisa menyatu dengan cat air. Dalam mengkombinasikan antara warna crayon dengan cat air, sebaiknya warna yang dipilih berlawanan atau bertolak belakang. Misalnya warna crayon yang digunakan sebagai motif dasar adalah warna merah atau hijau. Kemudian untuk mewarnai dengan cat air, warna yang dipilih harus bertolak belakang atau berlawanan dengan warna crayon yang digunakan sebagai motif dasar, seperti warna kuning muda, hijau muda, dan lain-lain yang memiliki warna yang tidak terlalu kuat sehingga tidak terlalu mempengaruhi warna dari crayon yang digunakan sebelumnya sehingga warna crayon dari motif batik akan terlihat lebih jelas dan menonjol. Akan tetapi, apabila pemilihan warna crayon dan cat air memiliki kekuatan atau kepekatan warna yang sama, maka antara warna motif yang menggunakan crayon dengan warna yang menggunakan cat air tidak akan tampak dengan jelas atau terlihat buram. Misalnya kita membuat motif dengan crayon yang berwarna biru tua, kemudian diberikan goresan cat air yang berwarna coklat tua, maka motif batik yang sebelumnya dibuat dengan crayon tersebut akan kabur atau terlihat buram karena masing-masing warna yang digunakan tersebut memiliki warna yang kuat dan pekat sehingga akan saling mengalahkan. Jadi pada intinya, dalam proses pembatikan dalam hal ini hendaknya terlebih dahulu kita membuat motif dasar dengan menggunakan crayon, barulah kemudian melakukan pewarnaan dengan menggunakan cat air tentunya antara crayon dan cat air digunakan warna yang berlawanan atau warna yang dirasa dan dianggap tidak saling mengalahkan. Warna crayon yang telah diaplikasikan atau dicampur dengan cat air tidak akan tercampur. Hal tersebut dikarenakan crayon memiliki sifat yang sama dengan lilin, yaitu melindungi bagian yang tidak ingin diberi warna. Setelah mengkombinasikan antara crayon dengan cat air, tentunya akan tampak zat lilin pada gambar atau motif batik tersebut. Apabila kita ingin menghilangkan zat lilin tersebut caranya sangat mudah, yaitu dengan teknik memanaskannya. Karena dengan memanaskannya, tentunya zat lilin akan luntur/meleleh dan yang tersisa hanya warna dari crayon tersebut. Jadi tidak akan sulit bagi kita untuk menghilangkan efek dari lilin tadi, karena lilin memang memiliki sifat yang bisa meleleh jika dipanaskan.
     Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal tersebut, tentu kita akan termotivasi dan berfikir bahwa kegiatan membatik itu tidak sulit. Agar membatik itu tidak menjadi hal yang sukar atau sulit untuk dilakukan tentunya kita bisa memulai dengan kegiatan membatik sederhana agar mempelajari yang mudah terlebih dahulu baru kemudian mempelajari motif batik yang lebih rumit atau sukar. Kita berharap agar keberadaan batik yang menjadi salah satu maskot milik Negara Indonesia ini tidak hilang dan tetap terjaga keberadaan serta keseniannya. Dalam hal ini diharapkan para pemuda sebagai generasi muda penerus bangsa mampu menjaga keberadaan batik dan ikut serta atau berpartisipasi dalam membuat kerajinan batik yang memiliki nilai seni yang lebih inovatif dan menarik dari sebelumnya agar batik tetap terkenal ke berbagai negara serta dipandang sebagai hasil karya seni yang memiliki nilai artistik yang menarik dan bernilai tinggi. Jadi, demi terwujudnya hal tersebut mari kita galakkan dan ajak seluruh generasi-generasi muda yang ada agar tetap menjaga dan mempertahankan hasil karya seni yang ada di masing-masing daerah agar jangan sampai hak milik kita direbut oleh orang lain.

Sunday, March 16, 2014

Teori Seni Rupa Barat

Teori Seni Rupa Barat

Konsep/kerangka-kerangka dalam seni rupa barat dapat dilihat seperti di bawah ini.

Teori Umum Seni Rupa          (Seni Rupa Barat)
Seni Murni                              (pelakunya berbeda)                Seni Terap (an)

 

Seniman

Dibeda-bedakan sesuai dengan kelas sosial, sehingga muncul orang pekota dan pedesa. Orang pekota dikatakan artis, sedangkan orang pedesa dikatakan artisan.

                                                         Kelas Sosial
 


Pekota (artis)                                       Pedesa (artisan)

Sebenarnya seni rupa murni ditujukan hanya untuk bernilai estetis saja, sedangkan seni rupa terapan ditujukan untuk bernilai fungsional dan keperluan ekonomis.
Seni rupa murni sebenarnya dibuat tidak untuk hal-hal yang menghasilkan keuntungan atau bernilai ekonomis.

Adapun pembagian atau contoh dari seni rupa murni dan seni rupa terapan adalah sebagai berikut.

Seni Murni
Pure Art
Fine Art
Seni Terap (an)
Applied Art
Seni Lukis
Seni Patung
Seni Arsitektur
Seni Pahat
Seni Grafity
Seni Kaligrafi
Seni Dekorasi
Seni Grafis
Seni Fotografy
Seni Ukir
Seni Bangun
Seni Tenun
Seni Arsitektur
Seni Kriya
Seni Batik
Seni Reklame
Seni Pahat
Seni Grafis
Seni Fotografy
Seni Ukir

Seni Kriya bisa terbuat dari logam, kayu, kaca, fiber, plastik, batuan, keramik (tanah liat), batik, tekstil.

Kerajinan Tangan                                                        Seni Rupa

 



Seni Terap (an)                                                            Seni Murni
Pedesa                                                                         Pekota
                                                                                    (Design) = revolusi industry

                                                   Design

Hasil karya tangan orang pekota tidak mau disamakan namanya dengan hasil karya tangan orang pedesa, sehingga diganti dengan nama design.
Seiring berkembangnya zaman pada dunia pendidikan, sekarang kata prasejarah di ubah menjadi praaksara.
Pengertian dari kata teknologi yaitu teknologi sama dengan perpanjangan tangan manusia. Artinya, teknologi merupakan sesuatu yang bisa menjadi alat bantu dalam meringankan segala pekerjaan manusia.
Berikut di bahas secara lebih mendalam tentang konsep/kerangka-kerangka tentang teori seni rupa di atas.
Seni merupakan hasil cipta, rasa dan karsa yang memiliki nilai keindahan. Seni juga dapat diartikan suatu hasil dari fikiran sesorang yang timbul saat berimajinasi. Ada berbagai macam seni yang terdapat dalam dunia ini. Misalnya seni yang mengutamakan unsur gerak disebut seni tari sedangkan seni yang mengutamakan unsur bentuk disebut seni rupa. Teori umum seni rupa menurut seni rupa barat dapat dibedakan menjadi dua yaitu seni murni dan seni terapan. 

1. Seni Murni
Seni murni/pure art merupakan seni yang dibuat untuk mengekspresikan nilai budaya dan keindahan. Seni murni lebih mementingkan nilai keindahan saja. Biasanya karya seni rupa murni dibuat secara khusus sesuai dengan kreativitas dan ekspresi pribadi pembuatnya. Namun seiring berjalannya waktu, seni murni semakin bergeser menjadi seni terap (an) ketika sebuah karya seni murni itu dipandang mampu memunculkan suatu profit (keuntungan). Sehingga sekarang hasil karya seni rupa murni banyak yang dialihkan dan dimanfaatkan bukan hanya dinikmati keindahannya melainkan juga untuk menhasilkan suatu keuntungan untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa, karya seni yang diciptakan sekarang ini lebih banyak menganut dua fungsi sekaligus yaitu fungsi estetetis dan juga fungsional. Walaupun demikian, perlu diingat bahwa tidak semua hasil karya seni murni dapat difungsikan ganda, namun ada beberapa karya seni murni yang tidak bisa digandakan fungsinya, contoh lukisan, seni patung, seni kaligrafi, seni graffity, dan lain sebagainya.

2.  Seni Terap (an)
Seni Terap (an)/applied art adalah hasil karya seni yang lebih mengutamakan kegunaannya atau fungsi pakainya disamping dapat dinikmati mutu seninya. Seni terap (an) ini dapat dimanfaatkan karena memiliki fungsi ganda. Karya seni rupa terap (an) biasanya lebih sering dimanfaatkan untuk mendatangkan keuntungan atau sering dimanfaatkan sebagai karya yang bukan hanya bernilai estetis melainkan sebagai karya seni yang bernilai fungsional. Membuat karya seni rupa terapan tidak sebebas membuat karya seni rupa murni karena di dalamnya harus mempertimbangkan persyaratan-persyaratan tertentu, seperti syarat keamanan (security), kenyamanan (comfortable), dan keluwesan dalam penggunaan (flexibility). Jadi, initinya seni terap (an) ini memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis (kejiwaan) manusia yang tidak hanya bisa di pandang keindahannya, namun juga dapat di pergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Seni rupa terapan memiliki fungsi guna atau pakai. Artinya selain sebagai benda yang bernilai seni (artistik) juga sebagai benda yang indah (estetis) dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan mendatangkan keuntungan (profit) bagi kehidupan manusia.

Adapun pembagian hasil seni dari seni murni dan seni terap(an), sebagai berikut:
Seni Murni
Seni Terap (an)
Pure Art
Fine Art
Applied Art
Seni Lukis
Seni Bangun
Seni Patung
Seni Tenun
Seni Arsitektur
Seni Krya
Seni Pahat
Seni Batik
Seni Grafiti
Seni Baliho (Reklame)
Seni Kaligrafi
Seni Famplet (Reklame)
Seni Dekorasi
Seni Poster (Reklame)
Seni Grafis
Seni Pahat
Seni Fotografi
Seni Grafis
Seni Ukir
Seni Fotografi
Seni Ukir
Catatan: yang termasuk ke dalam seni krya adalah logam, kayu, fiber, plastik, batuan, keramik, tanah liat, batik, tekstil.
Selain dapat dilihat dari fungsinya, seni juga dapat dilihat dari segi yang lain, seperti “kelas sosial”. Maksud dari kelas sosial ini adalah penyebutan nama dari seniman tersebut. Bukan karena hasil lukisannya. Hasil lukisannya justru sangat berbeda meskipun mendiami satu tempat yang sama.
Orang kota memiliki sifat angkuh yang tidak mau disama-samakan dengan orang desa. Seperti contoh orang kota (pekota) sering menyebut hasil lukisannya sebagai design dan mereka sering menyebut dirinya sebagai seniman. Orang kota (pekota) beranggapan bahwa teori seni rupa kebanyakan dibuat oleh orang kota. Lain halnya dengan seniman yang berasal dari desa (pedesa), mereka tidak menginginkan atau tidak berharap agar disebut dengan panggilan seniman, namun mereka sering disebut oleh orang pekota sebagai “artisan” (perajin, tukang, kriyawan). Hal ini dilatarbelakangi oleh harus adanya jarak di antara orang kota dan orang desa.
Orang kota tidak mau untuk disama-samakan dengan orang desa baik itu dari penyebutan nama, hasil karyanya, dan lain sebagainya. Menurut hasil karyanya orang kota tidak selalu lebih bagus hasil karyanya dibandingkan dengan orang desa. Hasil karya seorang seniman justru berbeda-beda meskipun mendiami tempat yang sama sekalipun. Jadi, diharapkan bagi seniman-seniman muda sekarang, agar menghilangkan paradigma berpikir seperti itu dan tidak beranggapan untuk membeda-bedakan status ataupun kelas sosial sebagai perbandingan hasil karya seni seseorang.

Thursday, March 13, 2014

Tugas Kerajinan Tangan dan Seni Rupa 1

Goresan Apel Gagal




          Seni merupakan hasil karya, cipta, dan karsa manusia yang memiliki nilai keindahan. Setiap hasil karya seni biasanya dibuat berdasarkan ekspresi dari dalam diri seorang seniman tersebut. Berbeda halnya dengan seniman biasa, karya seni yang dibuat biasanya hanya untuk mengisi waktu luang dengan membuat sesuatu yang bisa membuatnya senang dan tenang. Ketika dihadapkan dengan hal-hal yang berbau seni, mereka akan mulai berfikir untuk membuat karya seni apa yang cocok dan menarik untuk dibuat. Biasanya orang beranggapan bahwa melukiskan sesuatu yang ada dalam fikiran itu sulit karena bisa saja yang difikirkan tersebut jika divisualisasikan menjadi kurang menarik karena bergantung kepada kemampuan seseorang tersebut dalam mengungkapkannya dalam bentuk goresan. Sebenarnya jika kita ingin mengungkapkan sesuatu dalam bentuk goresan, kita belajar berimajinasi agar apa yang di ungkapkan tidak terlalu sulit diungkapkan. Kita diajarkan agar mampu mengungkapkan sesuatu yang ada dalam fikiran kita dan tanpa rasa takut dalam mengungkapkannya dalam bentuk goresan. Tidak perlu kita takut akan apa hasil yang dari goresan tersebut, mungkin itu jelek ataupun bagus. Yang menjadi hal terpenting adalah kita sudah berusaha untuk mengungkapkan apa yang ada dalam fikiran kita.
        Tidak pernah terfikirkan dengan menggoreskan sebuah cat air dengan pola yang sederhana mampu menciptakan hasil yang baik. Dalam menggunakan cat air kita belajar untuk mengekspresikan apa yang ada di dalam diri kita. Memperlakukan kuas dengan baik dan benar agar mampu menciptakan goresan yang indah dan menarik. Semua hal tersebut dilakukan agar nantinya sebagai calon seorang guru mampu memberikan contoh yang baik dan benar juga dalam memperlakukan kuas dan menggoreskan kuas dengan hasil yang baik. Memperlakukan kuas pada saat melukis dengan cat air hendaknya kita latih secara berulang-ulang agar mampu melakukannya dengan baik dan benar. Tanpa adanya latihan secara terus-menerus, tangan akan lama untuk bisa terbiasa dengan menggoreskan kuas pada kertas yang baik dan benar. Untuk itu diperlukan latihan secara rutin agar cepat terbiasa dalam menggoreskan kuas saat melukis dengan cat air pada kertas.
          Menggoreskan kuas pada kertas saat melukis dengan cat air terlihat mudah untuk dilakukan. Namun, saat melakukannya dengan menggoreskan kuas tersebut, hasil goresan pertama biasanya kurang baik karena masih belum terbiasa. Dengan terus menggoreskan kuas, mungkin akan menghasilkan hasil yang semakin lama semakin membaik. Satu hal yang harus diingat bahwa jangan pernah ragu untuk menggoreskan kuas tersebut, karena itu akan membuat lukisan yang ingin dibuat menjadi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan berpedoman pada hal tersebut, maka kita tidak akan ragu-ragu lagi dalam menggoreskan kuas untuk membuat sesuatu yang kita inginkan. Jangan pesimis bahwa apa yang akan dibuat itu jelek atau kurang menarik. Satu hal yang terpenting yaitu bahwa kita sudah berusaha dan itulah hasil dari usaha kita. Jadi, “Don’t Surrender Before You Try It”, seperti itulah yang harus ditanamkan pada pikiran kita agar tidak menjadi pesismis atau mudah putus asa.
         Semula saya tidak mempunyai konsep dalam melukis, ingin melukis apa masih belum terbayang. Namun dengan seiring berjalannya waktu, saya mendapat inspirasi dari goresan-goresan sederhana yang saya buat. Dengan pelan-pelan saya menggoreskan cat air dengan kuas pada sebuah kertas dengan warna yang menurut saya indah dan menarik. Namun, yang terbentuk masih berantakan dan goresan-goresannya kurang beraturan sehingga memunculkan gambar atau lukisan yang goresan kuasnya agak kurang teratur. Mungkin hal tersebut dikarenakan saya belum terbiasa dalam menggunakan kuas cat air. Walaupun demikian, saya tetap melanjutkan untuk membuat apa yang sudah ada dalam fikiran saya. Saya mulai berimajinasi untuk menempatkan warna-warna apa saja yang cocok untuk melengkapi lukisan tersebut. Setelah berusaha, barulah saya akan pasrah dengan hasil dari goresan kuas tersebut meskipun hasilnya agak berantakan dan agak sedikit gagal karena kurang sesuai dengan apa yang semula ada dalam fikiran. Tapi setidaknya saya sudah berusaha dan inilah hasilnya.