Menu

Wednesday, March 26, 2014

Tugas Kerajinan Tangan dan Seni Rupa (Review)

Oleh
Jajang Suryana

Segala bentuk penggubahan karya, desain bentuk, dan rancang bangun benda selalu dihubungkan dengan proses kreatif. Proses kreatif sebenarnya memiliki makna segala bentuk kegiatan yang dilakukan untuk menemukan suatu hal yang baru dan sebelumnya belum pernah ada dengan mengeluarkan segenap daya dan upaya sehingga mencapai sesuatu. Kata kreatif biasanya muncul jika sesorang menemukan sesuatu hal yang baru tetapi sebelumnya tidak pernah terfikirkan oleh orang lain bahwa akan mendapatkan hal tersebut. Misalnya seorang mahasiswa yang melihat cara mengajar seorang guru hanya itu-itu saja sehingga membuat mahasiswa tersebut bosan, maka mahasiswa tersebut berfikir dengan mendalam agar bagaimana jika sebagai guru nantinya mampu membuat suasana dalam pembelajaran itu berbeda dan tidak hanya itu-itu saja. Jadi, kata kreatif bisa berlaku untuk setiap orang dan siapa pun itu meskipun dia bukan seorang seniman.
Sebuah buku dengan judul The Creative Process yang ditulis oleh Ghiselin (1983), beliau adalah seorang profesor pada Universitas Utah, Amerika Serikat yang isinya membahas peramasalahan proses kreatif secara lengkap. Kemudian buku tersebut dialihbahasasakan oleh Wasid Soewarto dengan judul Proses Kreatif. Buku tersebut berisi uraian yang lengkap tentang proses kreatif semua orang dari berbagai ilmu seperti matematika, fisika, biologi, seni rupa, dan lain-lain. Proses kreatif seseorang biasanya diawali dengan adanya suatu dorongan tenaga dalam diri seseorang untuk dapat melakukan sesuatu. Dengan dorongan tersebut, maka akan memacu diri seseorang tersebut untuk mampu melakukan sesuatu yang baru dan lebih baik dari sebelumnya.
Pada dasarnya, proses kreatif adalah jalan penggubahan. Penggubahan karya hanya bisa secara mulus dapat dilakukan oleh seseorang yang sudah terbiasa dan terlatih melakukan penggubahan. Dengan terbiasa menggubah suatu bentuk karya, maka pikir dan rasa seorang penggubah akan cepat tergugah jika membaca hasil gubahan dari orang lain. Seorang novelis juga misalnya ketika menciptapakan suatu karya yang mendapat desakan dari tenaga gaib atau di luar dari ruang kesadarannya dalam membuat suatu karya. Desakan-desakan atau bisikan tersebut direalisasikan ke dalam bentuk tulisan sehingga memunculkan suatu karya. Namun, jika bisikan tersebut berakhir, maka tidak perduli lagi apakah cerita atau karya itu sudah selesai atau belum. Novelis akan menerima apa adanya berdasarkan bimbingan tenaga gaib tersebut.
Seperti misalnya seorang pelukis yang melihat karya lukisan orang lain, maka pelukis akan membuat karya atau merasa jengah melihat lukisan karya orang lain. Dengan perasaan jengah tersebut seseorang mendapat dorongan dari dalam dirinya untuk membuat sesuatu hal yang baru lagi agar bisa melampaui karya orang lain tersebut.
Sumber inspirasi yang lain adalah sesuatu yang dicari dan diupayakan secara terus-menerus serta berkesinambungan dengan mengembangkan sesuatu yang ada pada diri seseorang tersebut dengan tidak ada batasnya. Kadang-kadang juga dorongan dalam mencari atau menemukan suatu inspirasi tersebut bisa muncul dari sumbangan pikiran orang lain. Para pemikir dan pemerhati bidang seni selalu memberi alternatif pemecahan suatu masalah terkait dengan jenis kegiatan seni tertentu. Dengan adanya pemikiran-pemikiran yang menginginkan suatu alternatif bagi pemecahan suatu masalah tersebut, maka muncullah suatu pengembangan keterampilan dan akhirnya memunculkan suatu bentuk atau penemuan-penemuan baru.
Pada era globalisasi ini, berbagai pengaruh muncul baik itu pengaruh positif maupun pengaruh negative. Pengaruh tersebut bisa muncul melalui berbagai media yang salah satunya adalah internet. Karena banyak sekarang yang sudah mahir dalam membrowsing sesuatu di dalam internet sehingga nantinya dapat menimbulkan berbagai dampak yang baik maupun yang buruk.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dunia yang semakin maju ini menyebabkan era globalisasi berkembang semakin pesat dan sudah berpengaruh dalam kehidupan manusia. Akibatnya, nilai budaya asing salah satunya akan begitu mudah diserap secara sadar oleh hampir semua lapisan masyarakat terpelajar seperti misalnya film-film Anime. Secara tidak sadar masyarakat meninggalkan apa yang menjadi kebudayaannya di dalam lingkungannya. Semua budaya asing tersebut diterima begitu saja dan kurang menghiraukan budaya-budaya yang ada di sekitarnya karena pengaruh budaya asing tersebut.
Dalam pengembagan bidang pariwisata khususnya di Bali telah lama memberi pengaruh besar pada pertumbuhan pola pikir baru dalam penggubahan karya seni kriya. Banyak ditemukannya bentuk-bentuk baru oleh para perajin seiring dengan tuntutan para wisatawan. Pasar pun telah telah menjadi lingkungan baru yang perlu dan harus disikapi secara toleran. Produk asing yang ikut memenuhi pasar dapat disikapi dengan cara menerima produk atau mengambil alih pembuatannya. Proses kreatif para perajin Bali mulai banyak berubah mengikuti pola perubahan lingkungannya, lingkungan pariwisata yang melibatkan banyak produk asing dan orang asing juga.

Reviewer        : I Putu Putra Adnyana
NIM                : 1211031009
Kelas              : A
Semester         : IV
Jurusan           : Pendidikan Guru Sekolah Dasar


No comments:

Post a Comment