Menu

Friday, April 18, 2014

Tugas Kerajinan Tangan dan Seni Rupa 5

Air Brush Dengan Mall Penuh Tanda Tanya
(Misteri)

Prasejarah
Pada zaman pra sejarah manusia mulai mengolah rasa estetikanya dengan lukisan/gambar pada alat rumah tangga mereka. Begitu juga pada batu dan dinding gua. Mereka berusaha menceritakan pemahaman tentang manusia, hewan, dan tumbuhan melalui dinding gua. Di argentina didalam gua Pinturas River region Patagonia terdapat lukisan dinding yang menjadi cikal bakal teknik airbrush. Airbrush sederhana ini dilakukan dengan tulang hewan untuk menyemburkan pewarna yang disimpan di dalam mulutnya dan telapak tangan mereka sebagai malnya.

Temuan pertama, 1879
Dalam catatan sejarah seni lukis modern, airbrush baru berkembang pada akhir abad ke-19. tahun 1879 dikenal sebagi tahun penemuan teknik melukis dengan memanfaatkan tekanan angina yang kini dikenal dengan airbrush. Alat yang digunakan untuk mentransfer cat ke media lukis awalnya disebut paint distributor. Orang yang berjasa menemukan alat ini adalah Abner Peeler, seorang penemu professional yang sepanjang hidupnya melakukan berbagai percobaan. Kemudian Peeler menjual patennya kepada Lyberty Walkup dari perusahaan Walkup brothers pada bulan Agustus 1883.
Ketika di Indianapolis dilakukan kovensi fotografi, paint distributor terjual sebanyak 63 unit pada 1883, Lyberty Walkup mendirikan sebuah pabrik yang dinamakan Airbrush Manufacturing Company di Rockford, Illinois. Saat itu pula istilah airbrush diperkenalkan kepada umum. Alat ini banyak digunakan untuk keperluan foto retouching. Sukses Walkup memicu banyak orang meniru langkahnya.

Temuan kedua, 1893
Charles L. Burdick, seorang seniman Amerika yang tinggal di Chicago menemukan pen bertipe internal mix airbrush. Setelah mennemukan alat ini, pada tahun 1893 ia pindah ke inggris untuk mendirikan Fountain Brush Company. Burdick orang yang berjasa dalam memodifikasi alat ciptaan Peeler sehingga menjadi alat yang mudah digunakan karena bentuknya menyerupai pena. Ia memperkenalkan sekaligus mematenkan temuannya yakni needle control system atau system control pengeluaran cat dengan sebatang jarum.

Airbrush Indonesia
Di tanah air, masuknya airbrush bersamaan dengan masuknya seniman dari Belanda selama penjajahan meskipun belum ada data yang akurat mengenai hal itu. Pada awal 90-an airbrush mulai popular di Indonesia khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta. Bandung, Jogya, dan Surabaya. Kepopularan ini dimulai dengan meningkatnya hobi para modifikator otomotif yang mulai mengeksplorasi tampilan cat bodi pada kendaraan. Scooter lah yang paling sering kita dengar dan lihat hadir dengan gambar-gambar di sekujur body montoknya. Hubungan modifikasi motor-mobil dan airbrush menjadi erat. Hal ini membuktikan bahwa kebutuhan seni di masyarakat telah merambah ke area otomotif. Mereka merasa perlu menambahkan sentuhan artistic pada tunggangan mereka selain memodifikasi bentuk dan mesin.
Walau sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal airbrush melalui perkembangan dunia modifikasi otomotif , airbrush sesungguhnya telah digunakan di Indonesia jauh sebelum itu. Banyak kebutuhan iklan di tanah air yang dibuat dengan alat ini, begitu pula dalam pengkoreksian foto-foto, dan yang mungkin jarang kita perhatikan yaitu airbursh digunakan dalam produksi masal di pabrik- pabrik untuk pengecetan mobil, motor, mainan, dll.
Dari data didapat oleh penulis tersebut nama-nama seperti Jhony le Purnomo dengan Custom worldnya jakarta, Udi budi dari Potlot airbrush jogya, kodoy, anton dll.


Airbrush merupakan sebuah teknik seni rupa yang dalam pembuatannya menggunakan tekanan udara untuk menyemburkan cat atau pewarna pada bidang kerja.
Namun kali ini akan dibahas mengenai airbrush sederhana yaitu suatu teknik seni rupa yang dibuat dengan bahan-bahan sederhana seperti:
1. Saringan teh atau sisir bekas
2. Sikat gigi bekas
3. Pewarna makanan (kesumba) atau cat air
4. Pola yang ingin dibuat atau mall

Adapun langkah-langkah dalam membuat lukisan atau karya seni dengan menggunakan teknik airbrush yaitu sebagai berikut.
1. Siapkan kertas gambar
2. Siapkan pewarna yang sudah cair
3.  Kemudian letakkan gambar atau pola yang sudah dibentuk di atas kertas gambar.
4.  Celupkan sikat gigi bekas ke dalam pewarna
5.  Gesek-gesekkan sikat gigi bekas dengan saringan di atas kertas gambar yang sudah ada polanya sampai muncul percikan-percikan warna pada kertas gambar tersebut.
6.  Lakukan dengan terus-menerus sehinngga warnanya terlihat indah dan menarik dan bisa juga ditambahkan warna lainnya.

 Pada pertemuan kali ini saya membuat suatu karya seni dengan teknik airbrush yaitu membuat suatu gambar yang polanya di ambil dari dedaunan yang ditemukan di lingkungan sekitar. Sebagai calon seorang guru SD (Sekolah Dasar), saya diajarkan untuk bagaimana membuat suatu karya seni yang indah dan menarik dengan hanya memanfaatkan bahan-bahan yang mudah di dapat dan bernilai ekonomis serta bahan-bahannya tidak terlalu mahal. Dalam kesempatan kali ini saya diajarkan untuk membuat seni rupa dengan teknik airbrush yang bahan-bahan dan langkah-langkahnya sudah disampaikan di atas. Membuat karya seni rupa dengan teknik airbrush sekilas terlihat mudah dan tidak terlalu sulit dalam membuatnya. Akan tetapi, sebenarnya jika kita menginginkan hasil karya yang baik memerlukan waktu yang cukup lama agar pola-pola yang ingin kita buat tersebut dapat selesai dengan apa yang diharapkan. Tidak selalu karya seni rupa dengan teknik airbrush ini menghasilkan karya yang sesuai dengan keinginan. Perlu kiranya kita melakukan uji coba terlebih dahulu dalam membuat karya seni rupa airbrush ini agar nantinya tidak salah dalam menentukan warna dan pola yang diinginkan.
Dalam membuat karya seni rupa dengan teknik airbrush biasanya kendala yang ditemukan yaitu dapat berupa sikat gigi bekas yang bulu-bulunya kurang halus akan menyebabkan percikan-percikan di atas buku gambar menjadi tidak teratur dan tidak terlihat rapi. Jadi, yang kita butuhkan dan sebaiknya digunakan yaitu sikat gigi bekas yang tekstur bulu-bulunya lembut dan kecil agar hasil cipratan yang dihasilkan juga terlihat rapi dan teratur. Akan tetapi, jika menggunakan sikat gigi bekas yang tekstur bulu-bulunya halus memerlukan waktu yang lama dalam menggesek-gesekkannya dengan sisir atau saringan sehingga membutuhkan waktu yang lama. Dari sinilah kita secara tidak langsung juga dilatih dalam hal kesabaran. Jika kita sabar dalam menggesek-gesekkan sikat gigi dengan sisir atau saringan, maka hasil yang di dapat pun akan rapi dan percikan-percikannya terlihat indah dan teratur. Selain itu, pola yang dibuat juga sebaiknya memiliki bentuk yang mudah terkena cipratan pewarna agar nantinya hasil yang dibentuk juga indah.
Dalam membuat suatu gambar dengan teknik air brush di atas, saya menggunakan suatu mall atau pola yang sederhana. Pola tersebut hanya berbentuk mata dan sebagian kecil tubuhnya saja. Saya sebenarnya berniat untuk membuat sebuah gambar yaitu berbentuk seekor burung hantu. Namun, saya memiliki pandangan lain yaitu dimana burung hantu itu sedang berada di kegelapan malam sehingga memunculkan ide untuk membuat sesosok seekor burung hantu yang hanya kelihatan matanya saja dan sedikit bulu-bulunya. Untuk membuat warna-warnanya agar terlihat tergredasi saya lakukan dengan cara menumpuk-numpukkan warna dan juga menempatkan dimana saja warna yang tepat untuk diletakkan. Meskipun itu hanya terlihat sebuah gambar yang sangat sederhana, tetapi setidaknya memiliki tingkat kesulitan yang cukup membutuhkan kesabaran yang tinggi dalam membuatnya. Selain itu juga dibutuhkan waktu yang cukup lama dalam membuatnya agar bisa terlihat adanya suatu gradasi dan perpaduan warna yang sesuai dengan keinginan.
        Adapun kelebihan dalam membuat karya seni rupa dengan teknik airbrush ini yaitu kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang cukup besar karena bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan berasal dari barang-barang yang sudah tidak terpakai. Dengan hal tersebut kita bisa mengekspresikan jiwa seni yang ada di dalam diri kita sendiri tanpa mengeluarkan biaya yang besar. Selain itu, dengan adanya suatu teknik-teknik sederhana seperti ini dapat memotivasi kita untuk lebih berekspresi lebih jauh sesuai dengan kemampuan kita dalam menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar. Atau dapat pula memunculkan suatu inovasi-inovasi dalam karya seni rupa yang menggunakan bahan-bahan yang mudah di dapat tetapi juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Jadi, tidak selalu suatu karya seni rupa yang bernilai ekonomis tinggi itu bahan-bahan yang digunakan bernilai tinggi pula. Semua hal yang bisa dimanfaatkan dalam pembuatan karya seni rupa juga akan memiliki nilai ekonomis yang tinggi jika dimanfaatkan secara baik-baik dan dikerjakan dengan baik dan sabar tentunya. Dengan mengetahui hal tersebut, maka tidak ada lagi alasan bahwa dalam membuat suatu karya seni rupa itu harus menggunakan bahan-bahan yang mahal agar hasil yang di dapat menjadi bernilai ekonomis yang tinggi. Semoga hasil karya seni rupa dengan teknik airbrush yang saya buat di atas dapa menjadi inspirasi bagi pembaca untuk dapat memunculkan ide-ide yang lebih kreatif lagi dalam membuat suatu karya seni rupa yang lebih menarik serta menjadi inspirasi untuk membuat karya seni rupa yang bernilai ekonomis dengan teknik airbrush.

No comments:

Post a Comment